Kalau Sampeyan baca motorplus atau beredar di blog-blog motor tanah air, pastinya sudah tahu bahwa Kawasaki sedang menguji Ninja yang katanya 250 cc dengan jumlah silinder hingga 4 buah. Varian ini memang pernah ada dan dikeluarkan oleh pabrikan Jepang, tetapi karena tidak praktis dan sasarannya ga kena sana-sini, penjualannya tentu tak akan menggembirakan.
Secara power, dipastikan memang tembus 40 PS, secara tinggi putaran mesin, ini motor memang rajanya, lebih gila dibandingkan yang 600 cc 4 silinder, tapi karena kapasitasnya yang kecil, top speednya pun untuk meraih 190 Km/jam juga harus habis-habisan digeber.
Disinyalir Kawasaki berusaha menghindari aturan pajak dengan tak mau melanggar ambang 250 cc untuk motor, ya supaya tak dianggap barang mewah dan jadi kemahalan bayar pajak. Seandaikan tembus dan anggap lah harganya bisa hanya 80 juta rupiah, apakah laris? Wah, kalau ngerti motor, dengan 80 juta sih mending lirik moge sekalian, dengan duit segitu, enteng dapat Bandit 600 bersurat resmi, apalagi yang 400 cc. KAlau doyan Ducati Monster, dengan 80 juta pun sudah bisa gebet Monster 600
Soal karakter mesin..memang sih bunyinya sopran nguing nguing Tapi dari pengalaman ane, nggak tega juga naik motor 4 silinder lama-lama. Bunyinya memang keren, tapi jeritannya yang baru 4000 rpm pun kayanya sudah tinggi rpm, padahal motor masih santai (psikologis lah, takut jebol hihihi.. biasa bawa yang ngebas, bawa yang sopran jadi ngeri kantong bolong). Selain itu, karakter motorsport yang 4 silinder terlalu lemah putaran bawahnya. Yang 400 cc aja nggak gigit putaran bawahnya karena bobotnya juga tidak ringan, pakai 600 cc baru mantebs torsinya dan lebih dari cukup untuk geber dari putaran bawah. Artinya, ane sih meragukan motor 4 silinder dengan cc hanya 250 untuk harian. Pikirkan juga karakter 4 silinder mesin balap yang cepat overheat di jalan yang pelan.
Ingat cerita R6 lalu, baru 10 menit jalan dengan kipas lupa dinyalakan, air radiator langsung mendidih dan tumpah2 di lampu merah. Dan itu riding di malam hari Di kesempatan lain, bawa CBR400RR, baru jalan 10 menitan juga, kipas nyala, eh air radiator meluap-luap, ya sebenernya karena stasionernya disetel tinggi di 2500 rpm, maklum, karbu lagi rada error. Namun, masak ya di malam hari cuma dalam 10 menit dan kondisi lalu lintas lancar motor bisa begitu Artinya, kalau memang Kawasaki bisa menemukan resep tahan overheat untuk motor 250 ccnya di jalanan tempo lambat, baru deh oke untuk memasarkannya
Okelah ini motor untuk weekend, motor hobby, dan riding position yang bikin pegel plus radius setang terbatas bukan masalah. Bagaimana masalah partsnya? Belum lagi kualitas bensin dijamin wajib Pertamax halangan berat untuk bikers di daerah atau pencinta touring (touring pake motor sport tulen???? why not sih buat ijk..tapi kan banyak juga yang cengeng maunya motor sport tapi ngeluh2 kepegelan).
Kembali lagi ke soal harga berbanding power Jelas, gebet motor ini tujuannya bukan untuk power maksimal, sebab dengan harga yang diperkirakan tadi, kita sudah bisa punya real moge 4 silinder. Belajar ke kelas 400 cc yang gagal survive memasuki tahun 2000! Motor 400 cc mati karena kedigdayaan motor 2 tak 250 cc, yang terbukti sepadannya dengan 600 cc. Motor 400 cc tak cukup cepat untuk pembalap profesional di lintasan balap, tetapi tak cukup nyaman juga di lintasan perkotaan.
Jadi maunya bagaimana. Menurut rapat paripurna Blog Sesat, kalaupun mau tetap 4 silinder 250 cc, sebaiknya sih:
pendingin cukup oil cooler
model silahkan optional naked atau full fairing
riding position santai
radius kemudi besar
bobot ringan
ratio rapat
ada versi injection dan karburator
Versi karburator, letaknya jangan nungging, tetapi mendatar untuk menghindari banjir
kalau perlu pakai kick starter seperti zamannya CB750 gen awal
dan yang terpenting:
harga mahasiswa hihihi.
ConversionConversion EmoticonEmoticon