Suatu hari saya sebagai salah satu personil Blog Sesat mendapat kesempatan untuk menjajal motor yang lumayan banyak diimpikan bikers pencinta klassik di tanah air. Wajar saja diimpikan, sebab selain penampilannya lumayan gagah, mesin twin menjadi nilai jual tersendiri dan bisa memelet orang yang terlanjur mendengarnya.
Teringat perjumpaan pertama dengan CB 200 sekitar tahun 2006 lalu. Saat itu lagi nemenin seorang teman yang mau menggebet ini motor. Saat itu harganya masih ditawarkan 8 juta rupiah, bonus dapat mesin satu lagi! Sayang, saat itu duit 2 juta saja tidak punya maklum, baru lulus kuliah, jadi orang Jepang bilang saya itu MASHIKERE! Harga 8 juta saat itu rasanya sudah lumayan tinggi, tapi kalau lihat harganya sekarang yang bahkan mulai angkuhnya mendekati 30 juta, saat itu kalau ada duitnya saya beli dengan keyakinan penuh hihihi..kalau perlu jual harga diri xixixi..
Oh ya, bisa jadi ini motor diimpikan banyak orang, sebab dari segi harganya untuk ukuran motor klassik masih terjangkau. Nah, tinggal lirik kanan-kiri aja kalau ada yang mau jual. Enaknya barang klassik adalah: besok harga naik! Tinggal memikirkan bagaimana perawatannya. Kalau ada rekan yang main motor klassik dan tau bengkel yang mampu menanganinya, ya, tunggu apa lagi toh.. sekali seumur hidup sampeyan harus punya motor yang bisa bikin senyum2 ga jelas
Pada perjumpaan kali ini, saya merasa agak terkejut Dulu perasaan ini motor lumayan besar, tapi kini rasanya kecil Wah, enak Bro buat nyelip-nyelip dan dipakai harian. Bobotnya juga bisa dibilang enteng. Dijamin deh, yang biasa bawa Tiger pasti bilang ini motor kecil, ringan dan lincah. Ukurannya mirip dengan BMW K100 GL alias Honda GL 100 properti Blog Sesat, hanya saja kalau dilihat dari samping memang CB 200 jelas terlihat lebih sterk. Apalagi kalau mesinnya dinyalakan dan diberi knalpot free flow, wah, josssbenyi mesinnya terbilang rapat, pemilik Ninja 250 dijamin bakal ngiri lho
Bagaimana performa mesin pararel twin keluaran tahun 70an ini? Motor yang masing-masing silinder disuplai sebuah karburator iui sama tenaganya dengan si Tiger Hitam, sekitar 17 PS pada 9000 rpm. Bagaimana top speed motor dengan 5 tingkat percepatan ini? Tembus 125 km/jam Bro, lumayan kencang untuk ukuran mesin 200 cc di masanya.
Soal konsumsi bensin, doi memang tak terlalu irit, untuk menempuh 100 Km, motor ini minta jatah 4 liter. Jadi, ya sekitar 1:25 lah Dengan kapasitas tanki yang khas itu, yakni 9 liter (termasuk 3,5 liter cadangan), motor bermesin 198 cc ini sanggup untuk jalan jauh-jauh. Untuk yang tidak doyan olahraga juga cocok lho, maklum, sudah pakai elektrik starter kok
Hayo. yang kesengsem Ini motor asli enteng dan lincah. Tak heran, di Jerman, doi banyak dibeli di masanya oleh sekolah-sekolah mengemudi atau sekolah untuk mengendarai motor. Saat ini CB 200 di Jerman sudah jadi oldtimer juga, jarang Bro yang banyak justru penerusnya, yakni CB 250. Nah, tunggu apa lagi apalagi doi boleh minum premium dan berhak diisi premium hihihi
ConversionConversion EmoticonEmoticon