KecretRaKatokan & Motor Roda-Tiga Tentang Opini dan

https://winsoftsk-services.appspot.com/highlight

Contoh :

1function Are2FilesEqual(const File1, File2: TFileName): Boolean;
2var
3  ms1, ms2: TMemoryStream;
4begin
5  Result := False;
6  ms1 := TMemoryStream.Create;
7  try
8    ms1.LoadFromFile(File1);
9    ms2 := TMemoryStream.Create;
10    try
11      ms2.LoadFromFile(File2);
12      if ms1.Size = ms2.Size then
13        Result := CompareMem(ms1.Memory, ms2.memory, ms1.Size);
14    finally
15      ms2.Free;
16    end;
17  finally
18    ms1.Free;
19  end
20end;

Berikut foto-foto penampakan :

1. Motor mbak Darti, bikers disabilitas asal kota solo yg jauh2 ke subang

2. Motor mas Janwar ketua MODIF (Motor Difabel) Bandung

3 Suasana di parkiran sirkuit

4 Motor mas Janwar dan Mas Otong dari Majalengka

5 Adi pembalap Disabilitas asal Ciputat

6 Jualan krupuk subang

7 Trail Version

8 istirahat sejenak di Cikarang

Figure 1: bersama Mang Asep, modifikator motor difabel bandung

Tulus Budi:

Nyamankah mengendarai motor roda tiga?

Originally posted on :


SAYA sering mendapat pertanyaan lewat SMS:Nyamankah mengendarai motor tiga roda?. Kalau saya jawab lewat SMS, pulsa saya bisa habis. Oleh karena itu jawabannya saya tuangkan dalam bentuk artikel ini.

Jujur saja. Motor dua roda atau motor 2R ataupun motor tiga roda atau motor 3R, masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya. Kalau kelebihan dan kekurangan motor 2R, Anda pasti sudah tahu. Nah, bagaimana dengan motor 3R?

A. Limabelas Alasan Saya Menggunakan Motor Tiga Roda

SETELAH berpikir selama dua tahun (2009-2011), akhirnya hati saya bulat mengambil keputusan untuk memodifikasi motor dua roda saya menjadi motor tiga roda.

Alasannya
1.Paling tidak, seminggu sekali kaki saya kram (kejang) dan jika naik motor dua roda, saya pasti kehilangan keseimbangan. Kalau memakai motor tiga roda, tentu saya tidak mungkin kehilangan keseimbangan.

2.Naik motor dua roda mengesalkan. Lampu lalu lintas merah, kaki harus turun. Jalan macet, kaki harus turun. Kalau lalu lintas padat merayap, kaki harus turun. Putar

View original 1.116 more words

Roda kehidupan pasti selalu berputar, terkadang kita berada di atas, dan tidak luput dari posisi di bawah. Begitu pula terhadap bisnis yang sedang dijalani oleh Anda. Sebaik apapun pengelolaan sebuah bisnis, ada saja kendala yang musti dihadapi saat menjalaninya.

Sebagai wanita pengusaha, tidak jarang keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan emosi atau perasaan semata. Menyerah bukanlah jalan keluar dari permasalah bisnis yang sedang Anda hadapi saat ini. Berikut adalah tips yang dapat membantu jika bisnis yang telah Anda rintis tengah meluncur ke bawah:

Menyerah? No Way!

Jangan keburu menyerah dahulu. Susun kembali prioritas dalam bisnis Anda. Tuliskan satu persatu secara cermat dan teliti apa saja yang menjadi target bisnis Anda ke depan. Kembalilah ke awal mula rencana Anda mendirikan bisnis tersebut. Terkadang Anda bisa saja melewatkan suatu hal di belakang, yang membuat usaha Anda meluncur ke arah kebangkrutan. Segeralah bertindak, sebelum semakin terpuruk!

Introspeksi Cepat

Introspeksilah diri Anda sebagai pemimpin usaha. Apakah Anda tipe pemimpin yang mudah percaya pada semua pegawai Anda, tanpa Anda mau terjun langsung dalam pengelolaan? Seringnya, kehancuran sebuah bisnis atau usaha, adalah ketika sang pemilik hanya bisa menjadi pemodal saja, dan enggan untuk terjun langsung mengotori tangan untuk tahu seluk beluk industri dalam bisnis yang dijalaninya.

Misalkan saja bisnis salon, Anda perlu tahu update terkini mengenai dunia fashion dan hair stylist . Jangan saja menyerahkan pada manajer salon yang Anda pilih. Lalu, setelah bekal pengetahuan itu, Andapun jadi dapat mengikuti tren pasar yang berubah-ubah tanpa ketinggalan mode yang sedang in saat ini. Lakukan inovasi berbeda, juga promosi. Asahlah terus kemampuan Anda. Jika diperlukan, ambilah kursus singkat yang tidak menyita waktu banyak, bila Anda juga seorang ibu rumah tangga. Yang terpenting bagilah waktu dengan baik.

Business Review

Melakukan review atau peninjauan ulang terhadap manajemen bisnis sangatlah penting dilakukan. Apalagi jika sudah lama Anda lalai melakukannya, atau mempercayakan begitu saja pada pegawai yang Anda andalkan. Mulailah melakukan review awal dan mencari sumber permasalahan dari turunnya usaha yang Anda rintis.

Apakah konsumen sudah tidak puas terhadap layanan jasa di salon Anda, ataukah kualitas dari produk yang Anda jual sudah tidak baik, dan apakah usaha Anda tidak melakukan inovasi dan terbosan baru seiring berkembangnya permintaan pasar sehingga pasar pun meninggalkan produk Anda karena dinilai terlalu ketinggalan zaman.

Tidak saja berhenti sampai di situ. Jika ternyata semua telah sesuai Anda lakukan, namun tetap terjadi kebocoran di dana operasional usaha Anda, maka mulailah mempertanyakan kesetiaan setiap pegawai andalan Anda. Apakah ada di internal yang melakukan korupsi, atau penggelapan, serta menyalahgunakan kepercayaan yang telah Anda berikan? Nah, cobalah segera lakukan tahap demi tahap secara sabar namun cepat. Setelah menemukan inti permasalahannya, segeralah bertindak!

Action!

Bertindaklah sesuai dengan yang diperlukan. Jika Anda telah temukan inti dari permasalah yang dihadapi oleh bisnis Anda, maka jangan tunda lagi untuk mengambil langkah cepat guna perbaikan. Bila pegawai internal Anda yang bermasalah, entah itu penggelapan uang, tidak memberikan service secara prima sehingga konsumen mengeluh, hingga produk yang ketinggalan zaman. Rumuskanlah strategi baru bagi bisnis Anda ke depan.

Buatlah kembali inovasi dan promosi yang akan memancing konsumen tertarik dan kembali kepada Anda. Ubahlah susunan organisasi internal Anda. Bila Anda merampingkan jumlah pegawai, pilihlah pegawai yang memiliki visi misi sama seperti Anda, yakni bersama memajukan bisnis yang dikelola. Untuk itu pun diperlukan kebijaksanaan dari Anda sebagai pemilik untuk turut serta juga memerhatikan kesejahteraan semua pegawai Anda yang telah sama-sama merintis membantu usaha Anda bangkit kembali. Janganlah lupa diri.

Prioritas itu penting

Dalam hal bisnis, perputaran uang sangatlah penting dan menjadi poros keberlangsungan usaha Anda. Oleh karenanya, bila usaha Anda mulai mengalami penurunan segeralah merekap semua hal yang berhubungan dengan perputaran uang tersebut. Terutama yang berkaitan dengan biaya operasional, dimana Anda wajib membayar semua gaji, tagihan listrik, tagihan telepon, transportasi termasuk pembelian bahan-bahan dasar guna keperluan pembuatan produk Anda. Jika sudah demikian, buatlah prioritas, mana dana yang musti dipangkas, mana dana yang musti dipertahankan agar tetap berputar.

Prospecting

Susunlah rencana untuk melakukan prospecting atau target sasaran dari bisnis Anda. Buatlah klasifikasi dari target Anda, dan kenalilah siapa pasar yang akan Anda prospect tersebut. Misalnya, saja, review -lah harga jual Anda, sesuaikan dengan pasar terkini atau sesuai dengan target konsumen yang berada di sekitar toko Anda.

Rancanglah paket-paket promosi yang akan menarik target tersebut dengan harga cantik yang kompetitif. Tentunya tidak luput dari kualitas produk yang tetap dipertahankan. Buatlah brosur, spanduk baru yang lebih fresh dengan tampilan baru menarik termasuk dengan promosinya yang menarik.

Gunakan Alat Promosi

Di era social media yang sedang booming saat ini, jangan sampai Anda ketinggalan. Pakailah kemajuan ini sebagai salah satu alat untuk memajukan bisnis Anda. Selain melakukan promosi secara tradisional, lakukanlah dengan social media. Buatlah website Anda menjadi alat yang memudahkan konsumen mengenal bisnis Anda walaupun berada di kota berbeda.

Sehingga mereka bisa saja dapat melakukan order, alhasil bisnis Anda akan mulai merangkak kembali naik. Selain itu, bisa lewat Facebook dan Twitter. Update -lah produk-produk Anda dan lakukan soft selling dengan menggunakan media tersebut. Ingat, jangan sampai strategi marketing yang Anda lakukan justru membuat calon konsumen terganggu dengan promosi produk atau jasa Anda secara bertubi-tubi. Lakukan dengan elegan, tentunya.

Networking

Binalah kerjasama dengan sesama teman pebisnis lainnya. Bertukar pikir atau berdiskusi dengan mereka akan sangat membantu, lho. Karena, Anda akan mendapatkan input-input tambahan guna memajukan kembali bisnis Anda yang tengah terpuruk. Ikutilah seminar-seminar bisnis, dan jalinlah hubungan profesional dengan sesama pebisnis. Selain itu bisa juga Anda bergabung dengan asosiasi perkumpulan pebisnis. Dimana setiap saat Anda akan dibantu pemikiran dan solusi dari setiap tantangan dan rintangan dari mengelola sebuah bisnis.

Tunggu apa lagi, segeralah bertindak dan naiklah kembali ke puncak sukses Anda!

Copas : http://www.tabloidnova.com/Nova/Karier/Pengembangan-Diri/Ketika-Bisnis-Tak-Lagi-Manis

Banyak yang ingin jadi pengusaha, namun tak juga terjun jadi pengusaha bertahun-tahun karena berbagai hambatan, seperti restu orang tua, keluarga atau istri. Hambatan lain: belum punya (kekurangan) modal, serta belum menemukan mitra yang tepat. Yang paling berat adalah hambatan kenikmatan menjadi karyawan, dengan gaji tetap, tunjangan dan bonus (yang tinggi untuk yang sudah berada di puncak). Kita seringkali tak siap kehilangan pendapatan tetap sebagai karyawan.

Maka, jika sudah mantap menjadi pengusaha, saya sarankan bakar kapal seperti yang saya lakukan akhir Desember 2002 saat mengundurkan diri sebagai Direktur IT dan Pemasaran detik.com . Keluar bukan untuk melamar menjadi karyawan/eksekutif di tempat lain. Tapi langsung membangun usaha dengan segala risikonya.

Apa risikonya? Cuma dua: berhasil atau gagal. Ada yang berhasil, usahanya tumbuh baik dan mengkilap dalam tempo cepat. Ada yang tumbuh meski banyak tantangan di perjalanan bisnisnya. Tapi tak sedikit yang gagal, merepotkan mitra bisnisnya dan keluarga, dirundung hutang, bahkan ada yang lalu kembali lagi menjadi karyawan.

Agar tidak mudah terjerumus ke jurang kegagalan, bakar kapal harus dipikirkan baik-baik, berdasarkan akal sehat, bukan hanya karena terbakar emosi akibat motivasi seseorang.

Maka, sebelum bakar kapal, pastikan hal-hal di bawah ini sudah dilakukan :

1. Sudah jelas bisnis yang akan ditekuni.

Pernah mendengar kalimat ini: Saya pingin jadi pengusaha tapi belum tahu mau bikin bisnis apa,? Saya tak hanya pernah, bahkan sering mendengar beberapa orang berkata begitu dengan semangat tinggi. Biasanya hal ini terjadi karena yang bersangkutan baru mengikuti seminar atau acara lain yang membakar semangat menjadi pengusaha.

Jangan bakar kapal jika masih belum jelas mau bisnis apa. Hasilnya hampir pasti gagal dan buruk buat masa depan.

Saya dulu berani bakar kapal karena sudah jelas visinya: menjadi pengusaha online dengan membangun jasa consulting (Virtual Consulting) yang fokus pada strategi online memang menjadi keahlian saya, plus membangun bisnis online lain yang terkait kompetensi saya (sekarang ada PortalHR.com, Juale.com, dan Musikkamu.com , tidak termasuk beberapa lainnya yang kandas di tengah jalan)

2. Business plan sudah siap.

Jika sudah jelas mau bisnis apa, berikutnya: sudahkah membuat rencana bisnisnya? Tidak sulit membuat business plan. Jika tidak bisa, minta bantu teman yang ahli. Jika sulit mencari yang bisa membantu membuat rencana bisnis, buat saja yang sederhana, sehingga kita tahu bisnis yang kita akan tekuni itu seperti apa, siapa target pasarnya, berapa potensi pasarnya, siapa pesaingnya, apa sumber daya (manusia, teknologi, modal) yang kita butuhkan dan kita tahu di mana mencarinya.

Tanpa 1 dan 2, jangan terburu-buru bakar kapal. Salah-salah, Anda yang terbakar.

3. Bagi yang berkeluarga, pastikan punya cadangan belanja yang aman.

Bakar kapal itu besar risikonya. Bakar kapal itu menghilangkan pendapatan tetap, yang biasa kita nikmati setiap bulan, sejelek apapun performa kita. Jika kita punya keluarga, kita tetap punya kewajiban untuk memberi nafkah ke mereka. Jangan sampai keluarga kelaparan, berantakan, anak tidak bisa membayar sekolah, karena kita tidak menyiapkan cadangan uang buat mereka selama kita memutus jalur penghasilan tetap itu.

Ingat lho, saat kita memulai usaha sendiri, mungkin saja kita belum bisa menggaji diri sendiri pada awal-awal bulan (seringkali dianggap sebagai utang perusahaan ke eksekutif).

Maka, siapkan cadangan minimal sesuai dengan prediksi kita, berapa lama kita mulai bisa menggaji diri sendiri sebagai eksekutif usaha kita sendiri, yang cukup untuk membiayai kebutuhan normal keluarga. Bisa tiga atau enam bulan, tergantung perhitungan bisnisnya. Dulu, ketika saya membakar kapal, saya sudah siapkan 12 bulan kebutuhan keluarga dalam bentuk deposito yang saya niatkan untuk tidak disentuh sama sekali untuk kebutuhan selain keluarga.

Jika poin 1,2 dan 3 terpenuhi, secara akal sehat, kita boleh bakar kapal.

4. Berbagi risiko dengan istri/suami.

Dalam satu keluarga, sebaiknya suami istri jangan membakar kapal pada saat yang sama meski keduanya sama-sama berniat menjadi pengusaha. Saat yang satu bakar kapal, sebaiknya pasangannya tetap menjadi karyawan, agar dapur tetap ngebul dari gaji rutin sebagai karyawan. Pilih secara bijaksana, mana yang membakar kapal terlebih dulu. Boleh istri atau suami dulu. Jika yang bakar kapal sudah berhasil, cash flow bagus, yang satunya bisa menyusul jadi pengusaha. Sabar.

5. Berbagi risiko dengan mitra

Risiko gagal akibat bakar kapal bisa kita perkecil jika saat membangun usaha, kita tidak sendirian. Jika bertiga misalnya, satu atau dua boleh bakar kapal, yang lainnya tetap sebagai karyawan untuk memenuhi kebutuhan minimal bulanan mitranya yang mungkin belum bisa menggaji penuh dirinya sendiri saat memulai usaha.

Copas : Forum UKM Kaskus

Mempunyai bisnis yang sukses pastinya merupakan dambaan bagi semua entrepreneur. Ngga heran, pengusaha supersukses macam Bill Gates, Steve Jobs, atau Bang Bob Sadino sering jadi role model bagi para pengusaha muda Indonesia bahkan dunia, termasuk saya . Menurut gue sih ini hal yang positif, karena fakta menunjukan, untuk menjadi negara yg maju, dibutuhkan entrepreneurs sebanyak 2% dari total penduduk suatu negara. Malaysia punya 2,1%, Singapura punya 7,2%, USA punya 11,5%, but Indonesia, just 0,24% . Indonesia perlu 1,76% lagi, dikali jumlah penduduk Indonesia 260.000.000, berarti Indonesia butuh 4.576.000 orang lagi. So, would you be one of them?

Bermimpi besar sih oke2 aja, tapi kita sebagai insan masyarakat indonesia yang cerdas gak boleh kaya orang bodoh, maju ke medan perang tanpa bawa senjata apa2. Untuk membangun suatu usaha yg sukses, banyak hal yang harus dipikirkan, bukan hanya sekedar modal loh . Kalo yg mesti dipikirin cuman modal doang mah, gampang gan, karena modal itu bisa didapat dari mana pun (aka ngutang ). Masalahnya yg namanya bisnis itu complicated, rumit, ribet, but fun! Nah, salah satu hal paling dasar yg harus agan pikirin adalah marketing mix, yg pengen ane share sekarang . Semoga tulisan nubi ngga berdaya ini bisa jadi tambahan ilmu buat agan-agan sekalian, ENJOY

1. PRODUCT aka barang itu sendiri

Agan pengen bikin usaha tapi bingung mesti jual apaan? Nah cara nyari idenya tuh gini gan. Pertama, agan mesti cari needs. Needs itu artinya sesuatu yg dibutuhkan oleh seseorang. Gue kasih contoh ya, manusia butuh makanan, itu yg mendasari dibangunnya restoran. Manusia butuh minum, itu yg mendasari terciptanya produk aqua. Manusia ngga mau ribet, itu yg mendasari terciptanya mie instan. Manusia butuh curhat, itu yg mendasari terciptanya twitter . Kalo kita jeli, sebenernya needs dari manusia itu buuuuuuuuuanyak banget. Jadi, kalo agan masih bingung harus jual apa, coba agan mulai perhatikan sekitar lingkungan agan, ada ngga toko yg jual pulsa? ada laundry kiloan? ada tukang bakso/mie ayam? ada supermarket? ada rental komik? andaikan ada needs dari masyarakat lingkungan agan yg belum terpenuhi, jangan berlama-lama, segeralah ambil kesempatan itu

2. PLACE aka tempat

Dimana agan akan jual produk agan? Ngga mungkin kan agan jualan pulsa sementara di daerah situ toko2 isinya pedagang pulsa semua, atau jualan pistol karet di depan istana negara, atau jualan teh manis panas di gurun sahara, atau jualan es teh manis di kutub utara? Produk besar macam starbucks juga ngga akan laku kalo jualannya di tengah padang pasir. Intinya adalah agan harus nempatin produk agan di pasar yg tepat, jangan sembarang asal jual aja. Ingat, posisi menentukan prestasi Ada beberapa cara untuk nentuin pasar yg tepat, salah satunya dengan cara segmentasi, tapi rada ribet gan. Sebenernya kalo masalah lokasi sih bisa pake logika, dan tentunya insting berbisnis agan-agan sekalian

3. PROMOTION aka promosi

Kenapa banyak banner2 terbentang di sepanjang jalan? Kenapa perusahaan2 rela mengeluarkan ratusan juta hanya untuk memasang iklan beberapa detik di TV? Kenapa perusahaan rokok sering terlibat dalam konser atau kegiatan sosial? Kenapa? Karena saat ini, kita telah memasuki era advertising, era dimana hidup suatu produk ditentukan oleh promosi. Ngga mungkin kan agan ngga kenal produk yg namanya indomie (seleraku), oreo (afikaaah), oskadon (diminumiiin), xl (maafin marwan ya :3 ), kopiko (gantinya ngopi), dan bahkan produk plagiat macam blueberry (agnes monica) . Mereka itu brand2 yg berhasil mendapatkan tempat di hati konsumennya karena berhasil melakukan proses promosi yg sangat baik. Tenang, gue ngga nyuruh agan2 masang iklan di tipi Sekarang udah banyak kok metode promosi gratis, salah satunya lewat social media seperti twitter atau facebook. Banyak lho produk yg berhasil eksis karena social media, salah satunya adalah keripik pedes maicih

4. PRICE aka harga

Kenapa gue jelasin price di bagian paling akhir? Karena menentukan harga produk yg mau kita jual emang ada di bagian yg paling akhir Setelah nentuin jenis produk yg mau dijual, lokasi tempat penjualan, dan metode promosi yg kita gunakan, baru deh kita bisa estimasi kira2 berapa harga yg pas untuk produk kita. Caranya adalah dengan menghitung estimasi biaya yg harus kita keluarkan mulai dari memproduksi hingga proses penjualan produk tersebut. Misal nih ya, gue buka kedai minuman. Berarti gue mesti ngitung harga bahan baku, sewa tempat, biaya promosi, dan biaya lainnya. Setelah dapet total estimasi pengeluaran, gue sekarang harus ngitung estimasi jumlah penjualan produk gue. Misal, kira2 gue prediksikan dalam sebulan gue berhasil menjual 100 gelas. Berarti total pengeluaran dibagi 100 gelas adalah harga minimum penjualan per gelas, dan untuk mendapatkan profit gue harus menjual dengan harga yg lebih tinggi dari harga minimum itu, simpel kan?

Copas dari : Forum UKM Kaskus.


Previous
Next Post »